Seringkali kita sebagai seorang pemeliharaan menganggap bahwa perencaan spare part hanya dilakukan oleh managerial ke atas, padahal peran kita sebagai eksekutor dilapangan sangat penting dalam menentukan masa depan peralatan.
Sebagai seorang mekanikal yang cukup lama bergelut di pemeliharaan mesin tentunya hal ini telah saya alami. Pada tulisan kali ini saya secara subjektif memberikan tips – tips perencanaa spare part yang tepat sasaran.

1.  1. Kumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang pemeliharaan dalam melakukan aktifitasnya. Mengapa? Karena dengan data kita bisa merencanakan masa depan peralatan seperti umur pakai, laju keausan, berapa kebutuhan biaya dan lain lain. Data apa saja yang harus dikumpulkan, antara lain : spesifikasi peralatan (meliputi type, nomor seri,tahun pembuatan, detail komponen dll), standar operasional dan maintenance serta informasi terkait biaya spare part.

2.   2. Buat Jadwal Pemeliharaan
Pada tahap ini, kita membuat jadwal rutin pemeliharaan setiap equipment yang kita tangani. Dalam ilmu pemeliharaan tentunya kita kenal beberapa type pemeliharaan. Antara lain : Preventif Maintenance, Predictive Maintenance, Corrective Maintenance, dan Breakdown Mainetance. Untukpenjelasan defenisi dan tipe pemeliharaan dapat disimak disini. Berdasarkan hal tersebut maka spare part dari mesin yang akan kita pelihara kita akan kelompokkan berdasarkan tipe pemeliharaan. Contoh :
Compressor, alat ini berfungis untuk menghasilkan udara bertekanan dan banyak digunakan dalam proses produksi semen. Untuk tipe pemeliharaan preventifnya seperti ; bersihkan filter udara, filter oli, dan cek level oli. Untuk predictive maintenance seperti; cek tekanan udara, cek vibrasi compressor dan moto drive dll. Untuk breakdown maintenance seperti ; ganti oli, ganti separator, ganti filter udara dan oli.

3.   3. Purchasing
Setelah kita kelompokkan spare part tadi, pada tahapan inilah yang sangat menentukan. Apabila pengadaan spare part lambat maka sangat menggangu kegiatan operasional. Spare part yang telah kita kelompokkan tadi, kita laporkan ke tim purchasing. Kemudian ditentukan waktu delivery dari setiap item barang tersebut dan menunggu kedatangan barang. Tahapan ini tentunya banyak kendala yang akan dihadapi. Sehingga kita sebagai tim pemeliharaan harus wajib merencanakan spare part dengan benar. Standar yang biasa dilakukan adalah minimal 6 bulan.

4.   4. Eksekusi
Setelah semua spare part siap, maka tim pemeliharaan melakukan eksekusi. Disinilah tim mengeluarkan seluruh kemampuan teknikalnya.

Kurang lebih seperti itulah perencanaan spare part yang kami lakukan, adapun kekurangan yang terdapat pada tulisan ini harap maklum dan kita bisa saling berbagi.



0 Komentar